Salah satu mie ayam favorit saya yang ada di Jogja ini adalah Mie Ayam Sendowo Pak Wiyono atau yang biasa saya sering sebut Mie Ayam Sendowo. Saya mengetahui Mie Ayam Sendowo ini malah dari kakak saya dan sebelum saya berkuliah di Jogja. Sekitar tahun 2008, saat saya libur sekolah terkadang saya mengunjungi kakak saya yang berkuliah di salah satu universitas negeri di Jogja.
Berlokasi di jalan Sendowo E-F No.129, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman. Mie ayam yang buka pukul 11.00 hingga 17.00 memang ramai pada jam-jam istirahat mahasiswa.
Mie Ayam Sendowo ini memiliki tekstur yang kenyal dengan ukuran mienya yang cukup besar-besar. Bisa dikatakan lebih besar daripada mie ayam pada umumnya. Jadi, cukup mengenyangkan porsinya bagi saya.
Potongan ayamnya besar-besar dengan bumbu yang meresap. Bakso gorengya tak kalah nikmat, apalagi setelah direndam dengan kuah dari mie ayam yang terasa manis-manis gurih khas mie ayam Wonogiri.
Soal harga, cukup ramah di kantong saya yang mahasiswa. Seporsi mi ayam bakso goreng ini hanya di banderol Rp 8.500 saja dan segelas es teh dihargai Rp 2.500.
Pak Wiyono beserta Ibu ternyata telah berjualan sejak tahun 1984. Untuk memperoleh resep mie ayam legendaris ini tidaklah mudah. Ibu Wiyono bercerita kepada saya bahwa Ia dan Bapak dahulu pernah ditolak saat meminta resep mie ayam dari sesama pedagang mie ayam. Sayangnya, pedagang tersebut mau memberikan resep dengan ganti uang Rp 200.000 padahal zaman itu harga semangkuk mie ayam hanya Rp 250.
“Wah disuruh bayar segitu, tidak sanggup saya mbak” timpal Pak Wiyono yang segera bergabung ketika mendengar Ibu bercerita. Pak Wiyono dan Ibu tidak putus asa, bersama Ibu ia memcoba mengkreasikan sendiri resep mie ayamnya dengan bekal kemampuan Ibu dalam memasak. “Singkat cerita, akhirnya lahirlah resep mie ayam legendaries ini mbak” ujar Ibu Wiyono menutup ceritanya.
Pantas saja Mie Ayam Sendowo ini dapat bertahan hingga sekarang. Apalagi dengan porsi yang banyak dan harga yang ramah dompet tak heran kalau mie ayam ini menjadi favorit bagi pelanggan-pelanggannya. Bagi saya dan kakak saya, Mie Ayam Sendowo ini selalu membangkitkan nostalgia tak hanya dilidah tetapi juga dihati.