kulineryogya.id – Ubud Food Festival 2020 Presented by ABC (UFF) gelar temu media di Yogyakarta. Acara yang berlangsung di SamaZana Restaurant Royal Ambarukmo Yogyakarta, dihadiri langsung oleh Direktur Ubud Food Festival, Janet DeNeefe, Jumat (6/3) sore.
Acara ini digelar dengan tujuan menyoroti keberagaman kuliner Indonesia serta membawa cita rasa Ubud Food Festival ke berbagai kota di Indonesia.
Festival yang telah digelar sejak 2015 ini berkembang menjadi salah satu ajang kuliner paling popular di Asia Tenggara dan telah menjadi platform bangsa Indonesia untuk berbagi dan menunjukkan keberagaman budaya kuliner, keunikan produk juga berbagai menu special restoran ke hadapan dunia.
Tahun ini, Ubud Food Festival (UFF) janjikan akan menghadirkan 90 pembicara, mulai dari koki, pemilik restoran, pengusaha makanan, penulis buku resep, peneliti, pegiat kuliner juga petani yang terlibat dalam usaha kuliner.
Mengusung tema Heroes, Ubud Food Festival (UFF) bakal menyatukan sosok-sosok pahlawan makanan lokal yang berkolaborasi dengan koki terkenal dari seluruh dunia, mendorong pertukaran lintas budaya serta menciptakan berbagai kreasi baru.
Rencananya acara ini akan menghadirkan pula beragam lokasi kuliner yang megah hingga berbagai acara gratis yang seru. Ubud Food Festival (UFF) menyuguhkan program berbayar dan tidak berbayar yang terdiri dari demo masak, sikusi makanan, masterclasses, jalan-jalan kuliner, pasar makanan, pemutaran film, acara untuk anak-anak, dan pertunjukan musik.
Dalam kegiatan temu media kemarin sore, panitia Ubud Food Festival (UFF) sekaligus umumkan jadwal baru gelaran Ubud Food Festival (UFF) 2020 yang awalnya akan dilaksanakan pada 17-19 April 2020 diundur menjadi 26-28 Juni 2020.
Penundaan ini terkait dengan situasi global mengenai Corona Virus (COVID-19). Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan serta kesehatan para pengunjung, pembicara, vendor, staff, sukarelawan juga masyarakat Ubud yang selama ini telah menjadi prioritas dalam acara Ubud Food Festival (UFF).
Ubud Food Festival (UFF) akan dihelat di Festival Hub Taman Kuliner, jalan Raya Sangiran, Ubud. Sedangkan special event, masterclasses dan jalan-jalan kuliner akan dilangsungkan di beberapa lokasi lain di Ubud.
Selain jadwal baru, acara temu media juga gelar diskusi menarik dengan tema Budaya Kuliner Indonesia dan Pentingnya Tradisi. Panel Diskusi yang dibersamai oleh Pendiri dan Direktur UFF, Janet DeNeefe, Pendiri Pasar Papringan Singgih Susilo Kartono, dan salah satu pengusaha pendiri Pondoh Rangga Purbaya memberikan gambaran mengenai keberagaman kuliner Indonesia yang menjadi inti dari Ubud Food Festival.
Ubud Food Festival (UFF) 2020 yang akan berlangsung 26-28 Juni 2020 mengusung tema Heroes, Jane berharap acara ini dapat memperkenalkan kepada para millennial untuk kembali kepada tradisi dengan mengenalkan sosok heroes itu sendiri.
“UFF mencoba memberikan kehormatan bagi orang-orang yang ada dalam dunia kuliner, tentunya juga memperkenalkan ibu-ibu, nenek-nenek, juga komunitas yang menjadi pioneer kuliner tradisi itu sendiri”, ujar Jane.
Singgih menuturkan pentingnya sebuah tradisi yang telah dibentuk masyarakat sebagai suatu budaya. Maka penting untuk kembali ke tradisi ditengah arus globalisasi yang luas, tradisi dapat menjadi kompas. Baginya makanan tradisional adalah masa depan.
“Penting bagi anak muda untuk tahu budaya juga tradisi. Lokalitas adalah pondasi. Tradisi selalu berkembang maka perlu dikenali, dipelajari juga dijadikan base sebagai pijakan,“ papar Singgih.
Rangga, owner Pondoh sebuah produk fermentasi berbahan dasar salak pondoh, juga memberikan contoh inovasi dalam dunia kuliner. Rangga mencontohkan bahwa pengetahuan lokal sudah banyak memberikan kekayaan kuliner hanya saja belum banyak diakses. “Antusiasme anak muda dalam industri fermentasi perlu diiringi dengan edukasi mengenai fermentasi yang baik dan benar”, tutup Rangga.